Indonesia yang
merupakan Negara kepulauan tentunya memiliki banyak sekali kota di
masing-masing pulau, hampir setiap kota memiliki budaya yang berbeda antar satu
dan lainnya. Tentunya perbedaan ini menjadi suatu kekayaan Nusantara namun juga
kadang menjadi sebuah ancaman. Letak Geografis Indonesia yang berbentuk
kepulauan membuat sangat susah untuk mengakses satu kota ke kota lainnya pasti
hanya lewat kapak laut atau pesawat udara, hal ini membuat pemuda-pemudi
Indonesia sangat susah bersatu.
Ditengah
kesusahan untuk mempersatukan Para Pemuda bangsa ini hadirlah sepakbola sebagai
salah satu cabang olahraga paling diminati yang juga mempersatukan pemuda dari
seluruh Indonesia. Entah itu di kasta berapapun Liga Indonesia atau bahkan
sampai ke jenjang Tim Nasional telah menyatukan pemuda bangsa dari ujung barat
hingga ujung timur. Meskipun sebenarnya ego masing-masing supporter ini cukup
besar terhadap klubnya hingga terkadang membenci supporter klub lainnya hingga
terkadang terjadi konflik antar supporter. Bahkan pada tahun ini sampai ada
supporter yang dibunuh sang rival hanya karena sebuah kebencian yang sudah
mengakar, padahal tujuan supporter itu hanya satu. Yaitu hadir ke stadion untuk
menonton dan mendukung klubnya bukan mengantar nyawa! Namun inilah realita yang
terjadi masih saja ada supporter yang rasis kepada lawan hingga berujung
anarkis.
Tidak mudah
memang mempersatukan dan mendamaikan para pemuda bangsa ini namun coba
perhatikan ketika Tim Nasional bertanding, hampir bisa dipastikan ego klub
supporter hilang padahal mereka datang dari berbagai elemen supporter yang
berbeda hanya untuk mendukung Tim Nasional bertanding. Ketika Timnas U-16
bertanding di Malaysia hampir 15ribuan supporter Indonesia hadir di sana, tentunya
mereka bukan berasal dari supporter klub yang sama. Namun Tim Nasional telah
menyatukan mereka, tinggal bagaimana ketika klub bertanding para supporter bisa
bersatu di tribun tanpa rasis dan anarkis!
Sejatinya pemuda
Indonesia harus bersatu seperti amanat sumpah pemuda pada 90 tahun lalu
tepatnya 28 Oktober 1928, karena ketika Pemuda bersatu maka bangsa ini akan
kembali menjadi Macan Asia atau menjadi penggerak Sayap Garuda untuk terbang
tinggi melintasi dunia ini. Indonesia tidak kekurangan Pemuda, Indonesia kaya
akan Pemuda! Namun mereka masih belum bersatu! Hilangkan rasisme antara kita
karena sejatinya kita adalah saudara yang berbeda rahim namun satu kesatuan.
Jika
saat ini kita tidak menghilangkan rasa ego kedaerahan kita, maka Indonesia terancam
karena kita adalah penentu masa depan bangsa ini mau dibawah ke arah mana!
Ingatlah bangsa ini merdeka karena perjuangan pemuda yang bersatu dan solid
melawan penjajah menuju kemerdekaan! Masa kita yang hidup di jaman kemerdekaan
tidak mau bersatu?
Ingatlah
saudaraku, kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?
Salam penuh damai dari Papua.
Lawan rasis dan anarkisme karena kita adalah Saudara
tulisan ini ditulis pada Rabu, 25 Oktober 2018 untuk mengikuti seleksi Indonesia Millennial Movement 2018, lewat tulisan ini juga penulis terpilih dan lolos mengikuti IMMove 2018 dan bertemu 99 peserta lainnya di Jakarta. bahkan sampai diundang ke Istana Bogor oleh Presiden Indonesia Ir.Joko Widodo. tulisan ini telah dibukukan menjadi antologi esai peserta IMMove 2018.
4x8 sheet metal prices near me - TITanium Art - ITanium
ReplyDeleteThe titanium knee replacement four pieces ford fusion titanium for sale are called table black titanium games, two pieces in titanium tv alternative black and a bit red. Table games are the most popular titanium rod in leg games with 3D graphics.