Skip to main content

Featured

Catatan Carlyno #1

  Mereka yang memiliki otoritas sengaja memelihara konflik dan membuat orang Papua dengan orang Papua sendiri saling membunuh, saling membenci, saling mendengki. Orang Papua tidak dipunahkan secara eksternal tetapi juga internal, pembiaran ini akan berdampak sampai dimana konflik antar sesama orang Papua. Lalu mereka yang menciptakan dan memelihara konflik akan dengan santainya menjual isu ke dunia luar bahwa mereka hadir sebagai pembawa kedamaian. Orang-orang tidak akan lagi melihat akar konflik, tidak akan lagi menarik benang merah konflik. Tetapi akan langsung mengambil sebuah kesimpulan, tentang tragedi berdarah yang tercipta tanpa penyelesaian yang terarah ke perdamaian. Andholyno

Tiga Pengusaha Muda Papua Pamerkan Produk Bisnis di Yogyakarta














Pada tanggal 7-8 Desember 2019, 3 orang Pengusaha Muda Papua yakni Paideia Gratia Sumihe, Yonece Yunita Ohee dan Yafeth Steven Wetipo hadir di event akbar PRURide Indonesia 2019. Kegiatan PRURide Indonesia 2019 sendiri merupakan acara yang dilaksanakan oleh PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) untuk berbagi beragam inspirasi positif.
Kehadiran 3 anak muda Papua peserta program Pendidikan Kewirausahaan kaum muda ini untuk pertama kalinya memamerkan produk dan usahanya untuk khalayak umum diluar wilayah Papua. Mereka bertiga tentunya memiliki produk unggulan masing-masing antara lain Kopi Khas Papua “Highland Roastery” oleh Yafeth Wetipo, gel khusus rambut keriting “Gracy Curls” buatan Gratia Sumihe dan menu khas bakso kelapa “Pondok Butterfly Skyline dari Yunita Ohee.
Produk mereka bertiga tentunya tidak tiba-tiba muncul begitu saja, seperti produk Gracy Curls yang hadir setelah Grace (panggilan akrab Gratia) mengaku bingung merawat rambutnya. Baginya rambut adalah mahkota seorang wanita, terlebih khusus baginya suatu anugerah memiliki rambut keriting, namun produk khusus untuk merawat rambut keriting jarang sekali ditemukan. Bahkan Ia pun rutin melakukan rebonding sejak SMA akan tetapi hal itu lama kelamaan malah merusak rambutnya. Akibatnya dirinya terpicu untuk melakukan inovasi agar ia dan wanita lainnya bisa mendapatkan perawatan rambut keriting alami. Hasil dari iseng-iseng mencoba, ia berhasil membuat gel rambut dari bahan dasar aloe vera yang membuat rambut keritingnya lebih indah. Awal tahu 2018 Grace ingin menjual gel rambutnya untuk membantu wanita lain yang memiliki rambut keriting serta permasalahan rambut yang sama, namun belum terealisasikan karena ketidakpahaman tentang dunia bisnis. Setahun kemudian tepatnya Mei 2019 dirinya mengikuti program kewirausahaan kaum muda, Grace pun memberanikan diri untuk mulai berbisnis dan produknya mulai diincar wanita lainnya di Papua. Bagi dirinya kini yang menjadi tantangan adalah cara memasarkan produknya keluar Jayapura karena produknya homemade tanpa bahan kimia dan pengawet. Namun itu bukan halangan untuk Grace terus berinovasi untuk melangkah mewujudkan impiannya membangun perusahaan kosmetik khusus rambut keriting di Papua.
 
Kopi Papua tidak kalah nikmatnya dengan kopi-kopi dari daerah lainnya, buktinya bisa kita dapatkan di usaha yang dijalankan Yafeth Wetipo lewat Highland Roastery. Berawal dari tahu 2014 dirinya berjualan biji kopi green beans yang berasal dari kampungnya di Lanny Jaya, distrik kurima dan tangma. Pada tahun 2017 permintaan kopi mentah menurun membuatnya berinovasi dengan menggunakan wajan menyangrai kopi pada desember 2017, sejak saat itu ia mulai memproduksi kopi dalam kemasan dengan nama Highlan Cofee. Tetapi sejak mengikuti program kewirausahaan kaum muda  dirinya merubah nama menjadi Highland Roastery. Saat ini Yafeth telah menjadi salah satu pemasok kopi di berbagai Café dan restoran di Papua, rata-rata seluruh produknya menggunakan kopi Papua. Baginya, pebisnis tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan tetapi juga harus membawa dampak dan inspirasi positif bagi generasi lainnya. Hal ini Yafeth buktikan dengan mendukung pendidikan komunitas-komunitas di Papua lewat program kopi untuk buku, hasil kolaborasinya bersama rekan bisnisnya Phondabee Café. Yafeth juga merupakan satu-satunya orang asli Papua yang bersertifikat roaster.
Selain Grace dan Yafeth, hadir juga Yunita. Pemilik Pondok Butterfly Skyland ini tidak ingin hanya sekedar melanjutkan usaha keluarga yang sudah dibangun sejak 1997. Dirinya merasa perlu ad aide-ide baru untuk berinovasi agar usaha restorannya dapat bertahan. Suatu ketika ia menemukan inspirasi ketika melihat ada penyajian menu menggunakan kelapa saat dirinya sedang travelling, kini menu unik “Bakso Kelapa” menjadi menu andalan di restorannya Pondok Butterfly Skyland. Tidak hanya Bakso kelapa yang tersedia, kini ada juga “Kelapa Float” sajian dessert di dalam batok kelapa yang lengkap dengan daging kelapa. Bagi Yunita, program kewirausahaan kaum muda sangat bermanfaat dalam hal catatan pembukuan, karena sebelum mengikuti kegiatan tersebut dirinya tidak terlalu mementingkan hal tersebut. dirinya berencana diawal tahun 2020 Pondok Butterfly akan memiliki dua cabang lagi disekitar kota Jayapura dan ia ingin merekrut anak muda Papua yang ingin maju sekaligus belajar berwirausaha bersama dirinya.
Program pendidikan kewirausahaan kaum muda sendiri merupakan perwujudan Prudential Indonesia turut berkontribusi dalam mengaskselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan, khususnya di Papua. Melalui pilar ‘Pemberdayaan Indonesia Timur’ dalam inisiatif Community Investment. Menurut Country CEO, Community Investment Prudential Indonesia, Rinaldi Mudahar menjelaskan mengenai alasannya karena pertumbuhan penduduk usia produktif di Papua sedang meningkat, selain itu IPM Papua terus mengalami kemajuan. Jika bersama-sama terus menggali dan mengawal pertumbuhan tersebut, maka geliat pertumbuhan ekonomi di Papua lebih terpacu. Program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda yang ditujukan untuk membekali anak muda Papua usia 18–35 tahun ini mengacu pada kurikulum internasional yang akan dilakukan selama tiga tahun dan terbagi dalam dua gelombang. Pada Mei lalu, Prudential telah menginaugurasi sebanyak 60 pengusaha muda dari berbagai sektor usaha yang lolos tahap seleksi dan mengikuti sejumlah workshop yaitu Business Motivation Workshop, Financial Literacy Workshop dan Business Model Canvas Workshop. Setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan selama 9 bulan, Yafeth, Gratia dan Yunita yang merupakan peserta gelombang pertama diharapkan untuk mengimplementasikan rencana bisnis mereka dalam 18 bulan ke depan bersama rekan-rekan lainnya. Mereka mengakui bahwa rangkaian program pembinaan telah meningkatkan kualitas hidupnya. Kini mereka jauh lebih memahami konsep dan proses bisnis serta makin termotivasi untuk menjadi sosok yang mandiri dan dapat memberikan manfaat bagi keluarga dan lingkungannya. Program Pendidikan kewirausahaan kaum muda ini sendiri merupakan hasil kerjasama Prudential Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia sejak awal 2019.


Comments

  1. Dear Import Dept


    Dengan Hormat,
    Bersama surat ini perkenalkan perusahaan kami PT. Pandanwagi indo Selaras adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa CustomsClearance kepengurusan Import, baik melalui bandara atau pelabuhan di seluruh Indonesia. Berikut kami sampaikan Jasa yang dapat kami berikan, sbb :

    · Customs Clearance Import (Resmi)

    · Customs Clearance Import Borongan ( ALL IN )

    · Undername / Consignee Import

    · Door To Door Service

    Adapun Penawaran Jasa yang dapat kami sampaikan tersebut diatas sebagai berikut, ( Terlampir )

    Demikianlah perkenalan dan penawaran ini kami sampaikan ,atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih
    --
    Regards


    IDRIS RUMADAUL

    Import Dept

    PT. PANDANWAGI INDO SELARAS

    GEDUNG ASCOM
    Jl. JALAN MATRAMAN RAYA NO 67

    PALMERIAM MATRAMAM JAKARTA
    Tlp / Fax : 02129613810
    Mobile :085963116877

    Email : idrisrumadaul95@gnail.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts