Banyak
orang lebih mengetahui 1 Desember, 5 Februari dan 1 Mei sebagai hari bersejarah
di Papua, namun ada juga 1 Juli yang terdapat kejadian masa lampau yang cukup
penting bagi rakyat Papua. Kejadian
penting itu ternyata merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat. Lantas,
bagaimana dengan 1 desember? Akan dibahas dibawah.
Sudah
diberitahukan diatas bahwa 1 Juli tepatnya tahun 1971 Merupakan hari Proklamasi
Kemerdekaan Papua Barat, yang ketika itu diproklamirkan oleh Seth Jafet
Rumkorem di Markas Victoria sebuah tempat di Waris, Keerom dekat perbatasan
dengan negara tetangga Papua Nugini. Proklamasi ini
dicetuskan oleh Seth Jafet Rumkorem sebagai Presiden Papua Barat, dan
didampingi oleh Jakob Prai sebagai Ketua Senat (Dewan Perwakilan Rakyat),
Dorinus Maury sebagai Menteri Kesehatan, Philemon Tablamilena Jarisetou Jufuway
sebagai Kepala Staf Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL ), dan Louis Wajoi
sebagai Komandan (Panglima) TEPENAL Republik Papua Barat.
Pasti
banyak anak Papua yang akan bertanya: lalu bagaimana dengan 1 Desember? Inilah
akibatnya kalau kurikulum pendidikan negeri ini hanya lebih banyak membahas
tentang sejarah mereka di bagian Barat, sedangkan sejarah kita di timur sangat
minim. Atau lebih parahnya keebenaran sejarah dihilangkan atau dilenyapkan agar
tidak diketahui generasi penerus bangsa Papua Barat. Namun perbedaan antara
peringatan 1 Desember 1961 dan 1 Juli 1971 adalah sebagai berikut:
1 Desember 1961 bendera Bintang
Kejora dikibarkan di Holandia, sekaligus deklarasi kemerdekaan sebagai suatu
Negara. Setelah 18 hari kemudian, Ir. Soekarno dkk, mendeklarasikan Tri Komando
Rakyat (Trikora), yang berbunyi; Kibarkan Merah Putih di Irian Barat. Gagalkan
Negara Boneka Papua Barat bentukan Belanda. Dan Adakan mobilisasi umum.
Sebelumnya para orang Papua yang
tergabung dalam New Guinea Read. Setelah secara demokratis kaum terpelajar,
Masyarakat Papua dan Belanda, pada tanggal 6 April 1961 telah menetapkan nama
Negara “West Papua” dengan ibu kota “Holandia”, lagu kebangsaan “Hai
Tanah Ku Papua” semboyang “ One People, One Soul” dan lambang Negara “Burung
Mambruk” dengan mata uang “Golden”, bendera “Bintang Kejora”.
Sedangkan
1 Juli 1971 setelah “Perjodohan” secara
paksa oleh Indonesia lewat Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969. para
pejuang yang tidak rela dijajah Indonesia melakukan berbagai perlawanan di
pelosok-pelosok tanah Papua pada saat itu. Nah, Brigadir Jenderal S.J. Rumkorem
bersama rekan-rekannya di MAVIK (Markas Viktori) meproklamirkan kemerdekaan
Negara Papua Barat. Jadi perbedaan sades (satu desember) merupakan
hari deklarasi kemerdekaan West Papua, sedangkan pada tanggal 1 Juli
1971 itu merupakan hari diproklamasikan kemerdekaan West Papua.
Bagaimana
teman-teman sudah bisa membedakan? Jadi setiap tanggal 1 Juli diperingati
sebagai hari proklamasi Papua Barat!
Berikut isi Teks
Proklamasinya
PROKLAMASI
Kepada seluruh rakyat Papua, dari Numbai
sampai ke Merauke, dari Sorong sampai ke Balim (Pegunungan Bintang) dan dari
Biak sampai ke Pulau Adi.
Dengan pertolongan dan berkat Tuhan, kami
memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan pada anda sekalian bahwa pada
hari ini, 1 Juli 1971, tanah dan rakyat Papua telah diproklamasikan menjadi
bebas dan merdeka (de facto dan de jure).
Semoga Tuhan beserta kita, dan semoga dunia
menjadi maklum, bahwa merupakan kehendak yang sejati dari rakyat Papua untuk
bebas dan merdeka di tanah air mereka sendiri dengan ini telah dipenuhi.
Victoria, 1 Juli 1971
Atas nama rakyat dan pemerintah Papua Barat,
Seth Jafet Rumkorem
(Brigadir-Jenderal)
Jadi
kawan, untuk tahu ko pu sejarah tentang tanah ini lebih baik Tanya sama orang
tua-orang tua yang masih hidup. Karena sejarah orang Papua tidak akan ditulis
banyak apalagi dimuat di layar kaca oleh ‘mereka’.
Meskipun
Papua telah mendeklarasikan dan memproklamirkan diri sebagai suatu bangsa dan
negara. Namun kenyataannya kita masih tetap di dalam bingkai NKRI, dan selama
itu pula orang Papua yang menyatakan Nasionalisme Papuanya akan dibungkam
dengan berbagai cara! Padahal "Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka
penjajahan di tanah Papua harus dihapuskan." Sudah sejak 48 tahun lalu,
pada 1 Juli 1971 Papua memproklamirkan kemerdekaannya. Namun praktik penjajahan
yang dilancarkan Indonesia terus saja
membelenggu bangsa Papua Barat. Hal ini tentu saja terus menumbuhkan dan
menyuburkan bibit perlawanan rakyat Papua yang tentu merasa dirinya bukan
bagian dari NKRI, Proses ‘Perjodohan’ dengan cara pemaksaan ini akan membuat
rumah tangga keduanya tidak akan pernah berjalan harmonis. Kecuali membiarkan
pasangan yang selama ini dengan terpaksa itu mendapat kesempatan untuk memilih,
apakah mereka tetap bersama atau sang pasangan tersebut ingin hidup sendiri
dengan bebas
Hai tanah ku Papoea,
Kau tanah lahirku,
Ku kasih akan dikau
sehingga adjalku.
Kukasih pasir putih
Dipantaimu senang
Dimana Lautan biru
Berkilat dalam trang.
Kukasih gunung-gunung
Besar mulialah
Dan awan jang melajang
Keliling puntjaknja.
Kukasih dikau tanah
Jang dengan buahmu
Membajar keradjinan
Dan pekerdjaanku.
Kukasih bunji ombak
Jang pukul pantaimu
Njanjian jang selalu
Senangkan hatiku.
Kukasih hutan-hutan
Selimut tanahku
Kusuka mengembara
Dibawah naungmu.
Sjukur bagimu, Tuhan,
Kau brikan tanahku
Bri aku radjin djuga
Sampaikan maksudMu.
Aku baru tau kalau papua barat sudah sempat memproklamirkan diri. Keren artikelnya. Sejarah yang bermanfaat
ReplyDelete