Skip to main content

Featured

Cerita Perjalanan: Sorong-Pomako (Bagian 1)

 120 JAM Berlayar Bersama Sabuk Nusantara 75 Rabu sore (28/8) usai berkunjung ke keluarga di pulau Doom, saya lalu mampir untuk makan es pisang ijo di belakang kantor PLN Kota Sorong. Kebetulan yang menjualnya adalah teman lama saya saat bekerja di Tambrauw, namanya Noritha Fentiana Murafer. Usai menyantap 2 porsi es pisang ijo saya langsung pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, saya lalu membereskan barang-barang kedalam 2 ransel "teman hidup" saya. Kemudian makan dan mandi, setelah beres saya lalu berpamitan dan menuju ke pelabuhan menggunakan angkutan umum. Saat sampai di pelabuhan sekitar jam 7.30 malam, ternyata kapal belum masuk. Saya akan berlayar menggunakan KM. Sabuk Nusantara 75 dari Sorong ke Pomako (Mimika). Pelayaran ini memiliki rute Sorong-Yellu- Bula- Geser- Goram- Fakfak- Karas- Kaimana- Lobo- Pomako. Artinya kami akan menyinggahi 8 pemberhentian sebelum sampai ke pelabuhan tujuan saya. Setelah menunggu beberapa saat, tidak lama kemudian kapal pun sandar

ADA APA DENGAN 1 JULI DI PAPUA?




Banyak orang lebih mengetahui 1 Desember, 5 Februari dan 1 Mei sebagai hari bersejarah di Papua, namun ada juga 1 Juli yang terdapat kejadian masa lampau yang cukup penting bagi rakyat Papua.  Kejadian penting itu ternyata merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat. Lantas, bagaimana dengan 1 desember? Akan dibahas dibawah.
Sudah diberitahukan diatas bahwa 1 Juli tepatnya tahun 1971 Merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat, yang ketika itu diproklamirkan oleh Seth Jafet Rumkorem di Markas Victoria sebuah tempat di Waris, Keerom dekat perbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini. Proklamasi ini dicetuskan oleh Seth Jafet Rumkorem  sebagai Presiden Papua Barat, dan didampingi oleh Jakob Prai  sebagai Ketua Senat (Dewan Perwakilan Rakyat), Dorinus Maury sebagai Menteri Kesehatan, Philemon Tablamilena Jarisetou Jufuway sebagai Kepala Staf Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL ), dan Louis Wajoi sebagai Komandan (Panglima) TEPENAL Republik Papua Barat.
Pasti banyak anak Papua yang akan bertanya: lalu bagaimana dengan 1 Desember? Inilah akibatnya kalau kurikulum pendidikan negeri ini hanya lebih banyak membahas tentang sejarah mereka di bagian Barat, sedangkan sejarah kita di timur sangat minim. Atau lebih parahnya keebenaran sejarah dihilangkan atau dilenyapkan agar tidak diketahui generasi penerus bangsa Papua Barat. Namun perbedaan antara peringatan 1 Desember 1961 dan 1 Juli 1971 adalah sebagai berikut:
1 Desember 1961 bendera Bintang Kejora dikibarkan di Holandia, sekaligus deklarasi kemerdekaan sebagai suatu Negara. Setelah 18 hari kemudian, Ir. Soekarno dkk, mendeklarasikan Tri Komando Rakyat (Trikora), yang berbunyi; Kibarkan Merah Putih di Irian Barat. Gagalkan Negara Boneka Papua Barat bentukan Belanda. Dan  Adakan mobilisasi umum.
Sebelumnya para orang Papua yang tergabung dalam New Guinea Read. Setelah secara demokratis kaum terpelajar, Masyarakat Papua dan Belanda, pada tanggal 6 April 1961 telah menetapkan nama Negara “West Papua” dengan ibu kota “Holandia”, lagu kebangsaan “Hai Tanah Ku Papua” semboyang “ One People, One Soul” dan lambang Negara “Burung Mambruk” dengan mata uang “Golden”, bendera “Bintang Kejora”.
Sedangkan 1 Juli 1971 setelah “Perjodohan” secara paksa oleh Indonesia lewat Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969. para pejuang yang tidak rela dijajah Indonesia melakukan berbagai perlawanan di pelosok-pelosok tanah Papua pada saat itu. Nah, Brigadir Jenderal S.J. Rumkorem bersama rekan-rekannya di MAVIK (Markas Viktori) meproklamirkan kemerdekaan Negara Papua Barat. Jadi perbedaan sades (satu desember)  merupakan hari deklarasi kemerdekaan West Papua, sedangkan pada tanggal 1 Juli 1971 itu merupakan hari diproklamasikan kemerdekaan West Papua.
Bagaimana teman-teman sudah bisa membedakan? Jadi setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari proklamasi Papua Barat!


Berikut isi Teks Proklamasinya

PROKLAMASI
Kepada seluruh rakyat Papua, dari Numbai sampai ke Merauke, dari Sorong sampai ke Balim (Pegunungan Bintang) dan dari Biak sampai ke Pulau Adi.
Dengan pertolongan dan berkat Tuhan, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan pada anda sekalian bahwa pada hari ini, 1 Juli 1971, tanah dan rakyat Papua telah diproklamasikan menjadi bebas dan merdeka (de facto dan de jure).
Semoga Tuhan beserta kita, dan semoga dunia menjadi maklum, bahwa merupakan kehendak yang sejati dari rakyat Papua untuk bebas dan merdeka di tanah air mereka sendiri dengan ini telah dipenuhi.

Victoria, 1 Juli 1971
Atas nama rakyat dan pemerintah Papua Barat,
Seth Jafet Rumkorem
(Brigadir-Jenderal)


Jadi kawan, untuk tahu ko pu sejarah tentang tanah ini lebih baik Tanya sama orang tua-orang tua yang masih hidup. Karena sejarah orang Papua tidak akan ditulis banyak apalagi dimuat di layar kaca oleh ‘mereka’.
Meskipun Papua telah mendeklarasikan dan memproklamirkan diri sebagai suatu bangsa dan negara. Namun kenyataannya kita masih tetap di dalam bingkai NKRI, dan selama itu pula orang Papua yang menyatakan Nasionalisme Papuanya akan dibungkam dengan berbagai cara! Padahal "Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di tanah Papua harus dihapuskan." Sudah sejak 48 tahun lalu, pada 1 Juli 1971 Papua memproklamirkan kemerdekaannya. Namun praktik penjajahan  yang dilancarkan Indonesia terus saja membelenggu bangsa Papua Barat. Hal ini tentu saja terus menumbuhkan dan menyuburkan bibit perlawanan rakyat Papua yang tentu merasa dirinya bukan bagian dari NKRI, Proses ‘Perjodohan’ dengan cara pemaksaan ini akan membuat rumah tangga keduanya tidak akan pernah berjalan harmonis. Kecuali membiarkan pasangan yang selama ini dengan terpaksa itu mendapat kesempatan untuk memilih, apakah mereka tetap bersama atau sang pasangan tersebut ingin hidup sendiri dengan bebas

Hai tanah ku Papoea,
Kau tanah lahirku,
Ku kasih akan dikau
sehingga adjalku.

Kukasih pasir putih
Dipantaimu senang
Dimana Lautan biru
Berkilat dalam trang.
Kukasih gunung-gunung
Besar mulialah
Dan awan jang melajang
Keliling puntjaknja.
Kukasih dikau tanah
Jang dengan buahmu
Membajar keradjinan
Dan pekerdjaanku.
Kukasih bunji ombak
Jang pukul pantaimu
Njanjian jang selalu
Senangkan hatiku.

Kukasih hutan-hutan
Selimut tanahku
Kusuka mengembara
Dibawah naungmu.

Sjukur bagimu, Tuhan,
Kau brikan tanahku
Bri aku radjin djuga
Sampaikan maksudMu.

Comments

  1. Aku baru tau kalau papua barat sudah sempat memproklamirkan diri. Keren artikelnya. Sejarah yang bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts