Pegunungan Arfak tampak tinggi menjulang dan megah dari
kejauhan, dilihat dari Manokwari bagaikan tembok raksasa yang tinggi dan
kokoh. Perjalanan darat yang menantang
menggunakan kendaraan roda empat membuat rasa lelah setelah penerbangan malam
dari Jakarta hilang dengan pemandangan alam yang asri, ditambah medan yang
belum mulus untuk dilewati.
Perjalanan menanjak menembus awan di jalan tidak beraspal
cukup membuat beberapa teman yang baru pertama kali melewatinya histeris, namun
bagi saya inilah kekayaan alam Papua. Melewati hutan, sungai, jalan berpecek
hingga berbatu tentunya memiliki sensasi tersendiri. Setelah beberapa jam
perjalanan akhirnya kami tiba di ibukota kabupaten Pegunungan Arfak yaitu sebuah
kota kecil bernama Irai, istirahat sejenak untuk mengisi perut yang sudah keroncongan
memang sangat perlu ditambah saat itu sedang hujan dan suhu khas pegunungan
yang membuat kami harus cepat beradaptasi.
Usai beristirahat sejenak di Irai, kami melanjutkan
perjalanan menuju kampung bamaha di tepian danau anggi giji (danau laki-laki) dan
berada tepat di bawah gunung Kobrey yang menjadi pemisah danau kembar (anggi
giji dan gida) tersebut. Saya bersama teman-teman lainnya yang semuanya
berjumlah 29 orang, sedang mengikuti Sekolah
Eco Diplomacy angkatan 1 tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Econusa. Kami
ditempatkan pada 2 kampung yaitu kostera dan bamaha yang berdampingan namun
berada pada 2 distrik yang berbeda (kampung bamaha berada di distrik distrik
anggi dan kostera berada pada distrik sururey).
Sejak tahun 2015 saya sudah sangat ingin mengunjungi
pegunungan Arfak, namun baru terwujud pada tahun 2018. Masyarakat adat disana
yang merupakan orang asli Papua sudah hidup turun-temurun dari alam, itu bisa
dilihat dari baju tradisional dan juga rumah adatnya (rumah kaki seribu) yang
sarat akan makna filosofi. Keramahan masyarakat membuat setiap pengunjung yang
baru pertama kali datang akan terpesona, makanan atau minuman harus dikonsumsi
selagi masih panas karena suhu disana yang bahkan bisa mencapai 12°C.
baca juga BUNGA DI TEPIAN DANAU ANGGI YANG MEMPESONA
Di kebun-kebun masyarakat menanam berbagai tanaman seperti
Kol, wortel, buncis, kentang, bawang hingga buah-buahan seperti stroberi dan markisa.
Di beberapa rumah terdapat juga tanaman kopi, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
protein masyarakat memelihara ternak seperti ayam, babi dan kambing serta dari
ikan-ikan yang ada di danau. Dilihat dari berbagai jenis tanaman tersebut, Pegunungan
Arfak sebenarnya sudah memiliki potensi untuk mengembangkan daerahnya sebagai
daerah perkebunan.
Tidak hanya soal tanaman pangan, perpaduan kedua danau
kembar ditambah dengan pegunungan disekitarnya membuat Pegunungan Arfak
memiliki potensi lainnya sebagai daerah wisata. Kedua danau memiliki keindahan
yang sangat mempesona, begitu pula dengan gunung-gunung disekitarnya untuk
didaki. Dari atas gunung kita bisa melihat pemandangan menakjubkan ke arah
danau maupun perkampungan di pinggiran danau, tidak hanya ke danau dan
perkampungan tetapi juga ke hutan Papua yang luas jika beruntung tidak ditutupi
kabut. Semua keindahan itu sudah pasti akan membuat siapapun yang menikmatinya
akan terpesona, apalagi ditambah dengan sulitnya akses internet disana membuat
kita akan sangat tenang menikmati alam. Pegunungan Arfak sangat cocok bagi
mereka yang bosan dengan aktifitas di kota, apalagi bagi orang-orang yang
sedang mencari tempat untuk mengasingkan diri sejenak. Disana juga terdapat goa-goa
tersembunyi yang cocok bagi pecinta petualangan.
Baca juga SED2018 Bagian 4 Pegunungan Arfak Yang Mempesona
Semua
potensi itu dapat menunjang ekowisata di Pegunungan Arfak. Namun tentunya,
sambil mengembangkan potensi-potensi yang ada pemerintah juga harus mempertimbangkan
status provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi serta adanya cagar alam
Pegunungan Arfak. Serta semua pengembangan itu harus memperhatikan dan
bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat adat di Pegunungan Arfak,tempat mempesona yang tersembunyi di Papua.
Luar biasa kak
ReplyDeleteMantaaaap mas, saya jadi ingin mampir ke Papua. Raja Ampat saya juga ingin mampir. Ditunggu kunjungan baliknya ya, www.aubinesia.com
ReplyDeleteCantik sekali ya Arfak, semoga alamnya selalu terjaga
ReplyDeleteTerima kasih atas articlenya
ReplyDeleteWah pasti seru ya bisa ke Papua. Melihat langsung hijaunya alam Papua pasti seru banget.
ReplyDelete