Skip to main content

Featured

Catatan Carlyno #1

  Mereka yang memiliki otoritas sengaja memelihara konflik dan membuat orang Papua dengan orang Papua sendiri saling membunuh, saling membenci, saling mendengki. Orang Papua tidak dipunahkan secara eksternal tetapi juga internal, pembiaran ini akan berdampak sampai dimana konflik antar sesama orang Papua. Lalu mereka yang menciptakan dan memelihara konflik akan dengan santainya menjual isu ke dunia luar bahwa mereka hadir sebagai pembawa kedamaian. Orang-orang tidak akan lagi melihat akar konflik, tidak akan lagi menarik benang merah konflik. Tetapi akan langsung mengambil sebuah kesimpulan, tentang tragedi berdarah yang tercipta tanpa penyelesaian yang terarah ke perdamaian. Andholyno

VISCA CATALUNYA

                                                 


Pernah mendengar tim sepakbola Barcelona FC? Pernah menonton pertandingannya? Jika ya, maka anda pasti pernah melihat suporternya membentangkan bendera seperti gambar diatas. Bendera tersebut bukan sembarangan bendera, pastinya juga bukan bendera komunitas supporter! Bendera tersebut adalah bendera Republik Catalonia atau Catalunya, sebuah daerah otonom di Spanyol yang juga menginginkan dan sedang memperjuangkan kemerdekaannya.

 

Sebagai seorang cules (Pendukung Barcelona FC) penulis tidak sedang menaikan pamor klub Barcelona FC, karena memang klub-klub sepakbola asal Catalonia yang bermain di La liga Spanyol bukan hanya Barcelona FC, masih ada Girona FC dan RCD Espanyol(baru terdegradasi musim 2019/2020). Namun Camp Nou (Kandang Barcelona FC) memang selalu memiliki atmosfer tersendiri bagi para warga Catalan yang berjuang menuntut kemerdekaannya, teriakan “In… de… Independencia” selalu bergema serta poster-poster bertuliskan LLIBERTAD dan bendera Catalonia selalu terpampang dari tribun penonton. Jika Barcelona FC dikatakan sebagai salah satu alat perjuangan kemerdekaan Catalunya, bisa benar adanya. Bagaimana tidak? Rival abadi seteru Barca adalah Real Madrid, setiap kali kedua tim bertemu di lapangan hijau selalu ada momen-momen seru tersaji. Bukan hanya dari segi penikmat sepakbola, tetapi pesan-pesan politik warga catalan jika el-clasico ini tersaji di Camp Nou kandang Barcelona. Lihat saja gambar dimana spanduk bertuliskan “SpainSitAndTalk” serta “FREEDOM” seperti gambar dibawah ini

 

Tidak cukup sampai disitu, mayoritas pemain yang bermain di timnas Catalunya yang sudah terbentu sejak 1904 juga berasal dari Barcelona FC, sebut saja Victor Valdes, Gerard Pique, Marc Bartra, Marc Muniesa, Bojan Krkic, Cesc Fabregas, Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan masih ada beberapa pemain lainnya. Klub yang mempunyai motto "Més que un club" (Lebih dari sebuah klub) ini memang telah menjadi simbol budaya dan perjuangan Catalan.

 

Sejak di aneksasi oleh Raja Philip IV pada 1714 membuat wilayah Catalonia harus berada di bawah kekuasaan Spanyol, namun selama 3 abad dibawah negeri Matador tidak membuat nasionalisme Catalan luntur dari warga Catalunya. Puncaknya adalah referendum yang dilaksanakan pada 1 Oktober 2017 dengan memperoleh 90% suara “Ya” alias merdeka dari Spanyol. Segenap warga dari berbagai usia merayakan hasil referendum itu dengan turun ke jalan-jalan sambil membentangkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Catalunya.

 

27 Oktober 2017 kemerdekaan Catalunya diproklamirkan sesuai dengan hasil referendum pada 1 oktober sebelumnya, namun kemerdekaan itu ditangguhkan Spanyol. Parlemen Catalonia dibubarkan, tindakan represif oleh aparat keamanan Spanyol diberikan kepada warga Catalunya yang menuntut kemerdekaannya. Padahal referendum merupakan babak baru dari kebuntuan proses-proses politik antara pemerintah pusat dan Catalunya, di TPS-TPS saat referendum berlangsungpun warga dibubarkan paksa oleh aparat, banyak yang dipukul hingga terluka. Para pemimpin Catalunya ditangkap dan dijadikan tahanan politik.

 

Menarik membahas Catalunya di dalam Spanyol, bagaimana nasionalisme mereka tidak luntur walaupun bersama Spanyol selama 3 abad. Cara mereka berjuang dan keyakinan yang tinggi untuk bebas. Kembali tentang Barcelona FC, pembaca sekalian pasti mengenal nama Pep Guardiola yang kini melatih Manchester City, cara Pep memperjuangkan kebebasan Catalunya juga dilakukan di lapangan hijau sebagai seorang pelatih dengan memakai pita kuning di dada sebagai simbol perlawanan hingga sempat mendapat teguran dari komite sepakbola Inggris dan Spanyol. Tidak sampai disitu, saat Juni 2017 menjelang referendum dilaksanakan terjadi demonstrasi besar-besaran warga Catalunya Pep juga turut ambil bagian dalam memberi orasi. Hal hampir sama juga dilakukan suami penyanyi Shakira yakni Gerard Pique, setiap kali membela timnas Spanyol Pique selalu tertunduk dan diam saat lagu kebangsaan Spanyol dinyanyikan. Paling panas adalah pada laga penyisihan grup Piala Eropa 2016 kontra Kroasia saat lagu kebangsaan Spanyol dinyanyikan lalu Pique tertangkap kamera memberi jari tengah, meskipun sudah diklarifikasi Pique lewat Twitter namun tetap saja hal itu membuat panas pendukung Timnas Spanyol.

 

Apa yang membuat warga Catalan tetap memegang teguh nasionalisme Catalunya dan tetap menginginkan kemerdekaan?  jawaban kunci untuk pertanyaan itu yaitu dua nilai suci Catalunya dianggap memotivasi gerakan kemerdekaan, yakni menentukan nasib sendiri dan melindungi identitas Catalunya.

 

Pelajaran penting dari Catalunya bagi Papua Barat juga sangat erat hubungannya dengan prinsip dan nilai-nilai perjuangan, kedua wilayah merupakan penghasil ekonomi yang cukup besar bagi masing-masing negara penguasanya. Namun justru tidak diperhatikan dengan adil,  selain itu juga budaya Catalunya berbeda dengan Spanyol, begitu pula Papua Barat yang secara budaya dan ras berbeda dengan Indonesia. Warga Papua Barat juga bisa mengambil pelajaran bagaimana selama 3 abad warga Catalunya bisa tetap mempertahankan ideologi jati diri mereka, pengorganisasian masyarakat dan pejabat yang berjuang bersama-sama.

Para pemimpin Republik Catalunya memiliki hubungan spesial dengan perwakilan Papua Barat lewat ULMWP, hal ini bisa terlihat bagaimana pemimpin Republik Catalunya Carles Puigdemont menerima kunjungan diplomatik Papua Barat yang diwakili Tuan Benny Wenda dan Oridek Ap.

 

Tulisan ini memperingati 3 tahun referendum di Catalunya, sekaligus sebagai pemberi semangat  dan pelajaran bagi warga Papua Barat yang masih tetap berharap bisa melaksanakan referendum di Papua Barat sebagai solusi damai  yang  demokratis bagi konflik di tanah Papua.

 

Salam Solidaritas dari Papua Barat untuk semua warga Catalunya yang memperjuangkan kebebasanya

 

Akhirnya… VISCA CATALUNYA….. LLIBERTAD !!!

 













Comments

Post a Comment

Popular Posts