Jika ada hal lain yang sangat menakjubkan di dunia ini selain cinta, adalah sepak bola (Andrea Hirata)
2005
awal saya menyukai Persija Jakarta, sebuah impian untuk hadir dan
merasakan Euforia Gelora Bung Karno pun bergema di dalam pikiran, namun
apa daya bagi anak kelas 5 SD di kota Timika-Papua mungkin itu hanya
mimpi yang tinggi
Tahun demi tahun berganti ketika duduk di
bangku SMA di kota Biak-Papua saya menonton dilayar Tv saat Persija vs
Persib di stadion Mangunharjo,Sleman. Sempat terjadi gesekan antara
kedua suporter hingga menteri Olahraga waktu itu (Roy Suryo) salah
menyanyikan lirik lagu Indonesia Raya. Euforia The Jakmania memang super
gila.
Impian ke Stadion Utama Gelora Bung Karno pun semakin
menggelora ketika tepat di Ulang Tahun saya yang ke-23 pada 17/02/2018
bertepatan dengan Final Piala Presiden antara Persija Jakarta vs Bali
United di GBK. Gelar Juara yang bagaikan kado ulang tahun sangat
istimewah bagi saya.
3/9/2018 saya pertama kali menginjakan kaki
di Ibukota JAKARTA, saat itu mengikuti kegiatan Eco Diplomacy lalu pada
keesokan harinya (4/9) kami melewati GBK. Dari dalam Bus saya berkata
"suatu hari saya akan berada di dalam stadion itu" kepada seorang kawan bernama Afdul yang juga pendukung Persija
25/10/2018 saya
mendapat pengalaman luar Biasa bersama teman-teman The Jakmania dan JakPapua
dukung langsung Persija di stadion Mandala Jayapura yangg berakhir manis
dengan 3 poin. Bernyanyi, berjoget, membuat koreo dll. Paling tidak
sedikit mengurangi kerinduan itu.
13/11/2018 setelah kegiatan
Indonesia Millennial Movement, malam hari jam 11:45 harus balik ke Papua
saya sempatkan diri menonton timnas Indonesia vs Timor leste walaupun
koper harus dititipkan di pos satpam Tower TVRI dibantu teman-teman saya
(Wahyu & bang Anas) 13 tahun akhirnya mimpi itu terwujud, Euforia
GBK saya dapatkan namun kurang lengkap karna bukan mendukung Persija
Jakarta.
Seminggu berikutnya Persija akhirnya kembali bermain di GBK
setelah 5 bulan diluar kandang dan saya hanya bisa menonton dari jauh
(Jayapura) GBK Benar-benar Full hingga kami yang nonton via
streaming harus beberapa
kali kamera TVnya bergoyang (bukan Fenomena Alam) tapi karena The
Jakmania.
baca juga
Jembatanku Mencintai Persija
disini saya akan membagikan kisah saya nonton di GBK, Hari itu (13/11/2018) Setelah penutupan kegiatan IMM 2018 saya langsung di jemput kaka Wahyu (teman Jakmania SLS), kaka wahyu ini saya kenal saat dia melakukan away sebulan sebelumnya mendukung Persija Jakarta ke Jayapura, Papua. kami pun berangkat dari hotel Aryaduta (dekat Tugu Tani) ke rumah kaka wahyu, sesampai disana saya dijamu dengan sebungkus nasi padang dan Teh Kotak. sambil menunggu teman Kaka Wahyu yang juga mau ke stadion, saya pun memberikan sebuah Noken berukuran kecil kepada Kaka Wahyu lalu dia juga memeberikan sebuah baju kaos bergambarkan sang Legend BEPE20 (saya memakainya pada gambar diatas).
Setelah semua siap saya lalu diantar Kaka wahyu ke GBK namun terlebih dahulu menitipkan Koper ke pos satpam di Tower TVRI, Lalu saya dan Kaka Anas masuk ke stadion, tempat kami di tribun selatan tepat di belakang gawang! mungkin bagi mereka ke GBK itu sudah biasa, tapi bagi saya ini pertama kali dalam hidup.
Stadion kebanggaan yang dibangun atas perintah Bung Karno waktu itu untuk menyelenggarakan Ganefo untuk menandingi olimpiade, suatu kebanggaan tersendiri bagi saya bisa menonton pertandingan di stadion yang pertama kali saya menyaksikan Persija berlaga dari layar TV belasan tahun silam.
di GBK saya baru pertama kali mau nonton bola tapi diperiksa oleh aparat keamanan pada beberapa ring. bahkan tas ransel saya juga
diperiksa, di Papua jarang sekali kami mendapat pemeriksaan seperti ini
jika hendak nonton bola ke stadion. bahkan saya sering membawa tumbler
saya kalau nonton bola di stadion.
pertandinganpun berjalan, datanglah lagi seorang Jakmania bernama Ikin (namanya lucu) setelah berkenalan dengan dia bertanya pada saya "kamu temannya Meggy yang Chef itu kan?" saya pun mengiyakan jika berteman dengan Meggy. rupanya Ikin juga merupakan teman dari Meggy. sayangnya hari itu Meggy tidak bisa nonton Timnas bermain. meggy adalah teman yang menjamu saya makan gratis di Senayan City pada bulan September ketika pertama kali ke Jakarta.
baca juga
Sempat Nonton Persija di Stadion Wibawa Mukti
sambil foto-foto dan menikmati jalannya pertandingan, kami dikagetkan dengan gol dari Timor Leste, perjanjian awal dengan Kaka Wahyu adalah saya hanya nonton sampai babak pertama berakhir, namun rasa penasaran saya tidak bisa terbendung. saya pun bertekad nonton sampai 1-1. namun ternyata justru saya nonton sampai menit ke-80. untuk menghindari kepadatan saat keluar stadion, Kaka Anas dan Kaka Wahyu beserta Ceweknya pun mengantar saya keluar sambil memesan Go-Car menuju Bandara.
sebuah kisah yang tidak akan saya lupakan seumur hidup, terutama jamuan dari Kaka Wahyu dan Anas. 2 orang yang sebenarnya saya tidak terlalu kenal tapi karena Persija kami bisa bersaudara! memang benar lirik lagu ini "PERSIJA MENYATUKAN KITA SEMUA, HAPUS SEGALA PERBEDAAN"
sampai jumpa lagi di Gelora Bung Karno ataupun nanti di JIS (Jakarta International Stadium)
SALAM DARI PAPUA
Comments
Post a Comment