NONA PENDETA (Puisi)

 




Nona Pendeta


Lonceng gereja berbunyi

Pertanda ibadah hari minggu kan segera dimulai

Rombongan jemaat berjalan menuju gedung gereja

Bangku-bangku mulai di isi jiwa-jiwa 


Nyanyian pembuka yang khidmat mengiringi

Sang Pelayan berjalan menaiki mimbar dengan rapi

Dari atas altar wajahnya begitu mempesona

Serta suaranya yang tegas berwibawa


Waktu terus berlalu, hari silih berganti

Aku kira itu hanya kebetulan, ternyata aku telah jatuh hati

Kepadanya sang Hamba Allah yang jelita

Si Nona Pendeta


Aku terperangkap dalam rasa cinta

Aku berharap ini bukanlah suatu dosa

Karena yang selalu kupanjatkan adalah Doa

Pada-Nya ku berseru agar bersamamu di sepanjang usia


Rasa yang tulus dari dalam sanubari

Mempersuntingmu itulah yang ku imani

Menghabiskan hidup di tanahku tercinta Nugini

Nona Pendeta…. Siapkah engkau menjadi mempelai?


Saukorem, 10 Oktober 2022

Comments

Popular Posts