Skip to main content

Featured

41 Hari (Puisi)

41 HARI Kaimana... Orang mengenalnya sebagai kota senja.. Tapi bagiku, kota penuh sejarah... Dengan beribu kisah Bagaikan uniknya kolam sisir Begitupula eksentriknya tanah air Inilah cinta yang Fitri Sebagai harapan adanya Gentrifikasi Indahnya Namatota bagai Bagaskara... Begitu eloknya Triton nan Baswara Harapan rakyat jelampah Lara muak Sadrah  Sanubariku terus dirundung  Bagaimana harapan temaram Tetapi weharima di kampung-kampung Terus dijaga tanda tak karam Pesona Kiruru menuju Bamana  Terus menerus hadir di isi kepala Kehidupan di Lakahia  Serta Omba Nariki jadi saksi hari bahagia Murano, Lumira dan Nanggaromi terus menanjak Pertanda raga tak sampai puncak Indurasmi menemani malam di Mai-mai Serta Kamaka dengan Swastamita yang permai Tak Lupa kisah Kayu merah penuh toleransi  Genggam erat cinta di kaki gunung Emansiri Inilah kehidupan di tanah Nugini Kisah tentang 41 hari... Adrenalin berpacu di Tanjung Nabima Tentang rasa dan asa Untuk semua orang baik Tu...

NEGARAWAN PAPUA (Puisi)

 




Negarawan Papua


Janggut yang telah memutih

Umur yang kian menua

Tapi tidak dengan semangatmu

Terus membara dalam perjuangan


Jalan panjang yang kau susuri

Sendiri namun tidak sendirian

Sejak dahulu hingga kini

Kau tetap pada pendirian


Senyumanmu tak pernah pudar

Menyapa siapa saja yang kau temui

Atribut khasmu yang konsisten

Tak lekang oleh waktu


Filep Karma

Itulah namamu, sang Negarawan Papua

Rela meninggalkan segalanya demi Papua

Jalan damai menjadi pilihanmu


Sebulan sebelum hari kemerdekaan

Engkau telah merdeka

Engkau telah merdeka

Ya.. engkau telah merdeka mendahului kami


Engkau telah pergi

Meninggalkan negeri

Jauh kesana, ke Koreri

Dimana tak ada lagi Penindasan yang ngeri


Jika kepergianmu adalah hikmah

Maka hikmah itu adalah persatuan

Hikmah itu adalah berkibarnya sampari

Meskipun hikmah itu hanya sementara

Namun perjuangan tetap abadi


Kerinduanmu adalah kebebasan

Perjuanganmu adalah perdamaian

Maka biarkanlah kami di Papua

Hidup dalam kebebasan agar tercipta Perdamaian.


Andholyno

Resye, 2 November 2022

Comments

Popular Posts