Skip to main content

Featured

41 Hari (Puisi)

41 HARI Kaimana... Orang mengenalnya sebagai kota senja.. Tapi bagiku, kota penuh sejarah... Dengan beribu kisah Bagaikan uniknya kolam sisir Begitupula eksentriknya tanah air Inilah cinta yang Fitri Sebagai harapan adanya Gentrifikasi Indahnya Namatota bagai Bagaskara... Begitu eloknya Triton nan Baswara Harapan rakyat jelampah Lara muak Sadrah  Sanubariku terus dirundung  Bagaimana harapan temaram Tetapi weharima di kampung-kampung Terus dijaga tanda tak karam Pesona Kiruru menuju Bamana  Terus menerus hadir di isi kepala Kehidupan di Lakahia  Serta Omba Nariki jadi saksi hari bahagia Murano, Lumira dan Nanggaromi terus menanjak Pertanda raga tak sampai puncak Indurasmi menemani malam di Mai-mai Serta Kamaka dengan Swastamita yang permai Tak Lupa kisah Kayu merah penuh toleransi  Genggam erat cinta di kaki gunung Emansiri Inilah kehidupan di tanah Nugini Kisah tentang 41 hari... Adrenalin berpacu di Tanjung Nabima Tentang rasa dan asa Untuk semua orang baik Tu...

TANJUNG REFUN

 




TANJUNG REFUN 


Di suatu Jumat pagi yang cerah

Untuk jiwa yang sedang gundah

Tampak seseorang sedang menjelajah

Dirinya kunantikan sebagai anugerah


Berjalan sambil memegang kembang

Awalnya aku bimbang

Namun dialah sang bintang

Yang akan selalu cemerlang


Sapaan disertai senyuman manis

Menusuk hingga qalbu bagai di iris

Berharap bersamanya harmonis

Dan yakinlah rasa ini bukanlah hipotesis


Dirimu yang anggun

Yang kutemui di tanah Abun

Mari bersama mengayun

Genggam erat cinta di tanjung Refun


Resye, 24 Juli 2023

Comments

Popular Posts