Skip to main content

Featured

41 Hari (Puisi)

41 HARI Kaimana... Orang mengenalnya sebagai kota senja.. Tapi bagiku, kota penuh sejarah... Dengan beribu kisah Bagaikan uniknya kolam sisir Begitupula eksentriknya tanah air Inilah cinta yang Fitri Sebagai harapan adanya Gentrifikasi Indahnya Namatota bagai Bagaskara... Begitu eloknya Triton nan Baswara Harapan rakyat jelampah Lara muak Sadrah  Sanubariku terus dirundung  Bagaimana harapan temaram Tetapi weharima di kampung-kampung Terus dijaga tanda tak karam Pesona Kiruru menuju Bamana  Terus menerus hadir di isi kepala Kehidupan di Lakahia  Serta Omba Nariki jadi saksi hari bahagia Murano, Lumira dan Nanggaromi terus menanjak Pertanda raga tak sampai puncak Indurasmi menemani malam di Mai-mai Serta Kamaka dengan Swastamita yang permai Tak Lupa kisah Kayu merah penuh toleransi  Genggam erat cinta di kaki gunung Emansiri Inilah kehidupan di tanah Nugini Kisah tentang 41 hari... Adrenalin berpacu di Tanjung Nabima Tentang rasa dan asa Untuk semua orang baik Tu...

JAYAPURA (PUISI)


 Berawal dari transit menggunakan pesawat

Itulah pertama kali menginjakan kaki di Tanah Tabi

 

Kedua kali datang dan pergi

Masih juga hanya sebatas singgah

 

Ketiga kali

Barulah ku datang dan menetap di Jayapura

Kuliah di kampus kebanggaan Universitas Cenderawasih

 

Menempuh pendidikan

Membuatku mendapatkan banyak teman

Mengenal kehidupan perantauan

Menjalin hubungan asmara

Hingga menyegarkan kembali ideologiku

 

Ditempah dalam dunia organisasi kampus

Badan semakin melar padahal makan selasa- kamis

Jam tidak berkurang tapi pertemanan bertambah

 

Mendengarkan orasi dari orator sampai bisa berorasi

Belajar dari menjadi peserta, menjadi panitia, hingga menjadi steering committee

 

Jayapura membuatku mengenal seluruh Papua

Karena para pemuda dari seluruh pelosok bumi cenderawasih datang ke UNCEN

 

Rencana-Aksi-Evaluasi

Menonton, berteriak, hingga ikut demonstrasi

Mata perih karena terkena gas air mata

Itu kenangan langka bagiku

 

Membaca, memahami tulisan hingga menulis

Mencoba mengikuti lomba-lomba sebagai peserta hingga menjadi juara

Bahkan sampai menjadi penyelenggara lomba

 

Dari Jalan Mako Tabuni, Kampwolker, Perumnas 3 waena

hinga abepura dan kampus universitas cenderawasih

menjadi saksi bisu perjalananku

 

Pada akhirnya setiap perjumpaan pasti ada perpisahan

Tujuh tahun menjadi bagian dari hidupku

Telah menghadirkan banyak kisah spesial

 

Ribuan cerita yang tak lagi mampu kusampaikan

Hanya air mata ucapan terima kasih ketika menaiki tangga KM.Ciremai menuju Biak mala mini yang dapat menjadi saluran rasa bangga dan ucapan syukur pada Tuhan

 

Kasumasa Jayapura

Terima kasih Port Numbay

 

Dermaga Holandia, 30 November 2020

 

Comments

Post a Comment

Popular Posts