Skip to main content

Featured

41 Hari (Puisi)

41 HARI Kaimana... Orang mengenalnya sebagai kota senja.. Tapi bagiku, kota penuh sejarah... Dengan beribu kisah Bagaikan uniknya kolam sisir Begitupula eksentriknya tanah air Inilah cinta yang Fitri Sebagai harapan adanya Gentrifikasi Indahnya Namatota bagai Bagaskara... Begitu eloknya Triton nan Baswara Harapan rakyat jelampah Lara muak Sadrah  Sanubariku terus dirundung  Bagaimana harapan temaram Tetapi weharima di kampung-kampung Terus dijaga tanda tak karam Pesona Kiruru menuju Bamana  Terus menerus hadir di isi kepala Kehidupan di Lakahia  Serta Omba Nariki jadi saksi hari bahagia Murano, Lumira dan Nanggaromi terus menanjak Pertanda raga tak sampai puncak Indurasmi menemani malam di Mai-mai Serta Kamaka dengan Swastamita yang permai Tak Lupa kisah Kayu merah penuh toleransi  Genggam erat cinta di kaki gunung Emansiri Inilah kehidupan di tanah Nugini Kisah tentang 41 hari... Adrenalin berpacu di Tanjung Nabima Tentang rasa dan asa Untuk semua orang baik Tu...

PAHLAWAN (Puisi)

 



Engkau bukan sosok yang berkuasa
Namun mampu menciptakan asa
Yang hingga kini masih terasa
Semua karena dirimu berjasa

Engkau tidak menginginkan tenar
Sayang kau pergi dalam suatu peristiwa,
Dibunuh karena benar
Semangatmu selalu ada di dalam jiwa

Berawal dari penindasan
Saudaramu yang tertawan
Hati dilukai goresan
Bergeraklah kawan

Bukan karena tunduk dan menjadi budak,
Tetapi karena Melawan
Para kumpulan beludak
Hingga kau menjadi Pahlawan

PAH-LAWAN
Penindasan Atau Harus
Lawan..!!!



Kampwolker, 10 November 2020

Comments

Popular Posts