Skip to main content

Featured

41 Hari (Puisi)

41 HARI Kaimana... Orang mengenalnya sebagai kota senja.. Tapi bagiku, kota penuh sejarah... Dengan beribu kisah Bagaikan uniknya kolam sisir Begitupula eksentriknya tanah air Inilah cinta yang Fitri Sebagai harapan adanya Gentrifikasi Indahnya Namatota bagai Bagaskara... Begitu eloknya Triton nan Baswara Harapan rakyat jelampah Lara muak Sadrah  Sanubariku terus dirundung  Bagaimana harapan temaram Tetapi weharima di kampung-kampung Terus dijaga tanda tak karam Pesona Kiruru menuju Bamana  Terus menerus hadir di isi kepala Kehidupan di Lakahia  Serta Omba Nariki jadi saksi hari bahagia Murano, Lumira dan Nanggaromi terus menanjak Pertanda raga tak sampai puncak Indurasmi menemani malam di Mai-mai Serta Kamaka dengan Swastamita yang permai Tak Lupa kisah Kayu merah penuh toleransi  Genggam erat cinta di kaki gunung Emansiri Inilah kehidupan di tanah Nugini Kisah tentang 41 hari... Adrenalin berpacu di Tanjung Nabima Tentang rasa dan asa Untuk semua orang baik Tu...

HUTANKU

Hutan Papua... Hijau nan luas
Engkau begitu rimbun dibumi ini..
Paru-paru dunia..
Supermarket masyarakat adat.. 


Menghidupi manusia..
Menghidupi para satwa..
Rumah bagi makhluk hidup..
Sinar hijau yang tak redup..


Namun sayang..
Engkau menjadi target ekploitasi..
Hutan digunduli..
Demi kepentingan negara.. 


Masihkah engkau menjadi hutan?
Kekayaan kami sudah dirampas..
Apakah masih ada yang peduli padamu?
Ah sudahlah.. semua untuk kekayaan penguasa...


 Kampwolker, Port Numbay
21 Mei 2018
A.C.B.R

Comments

Popular Posts