Skip to main content

Featured

Cerita Perjalanan: Sorong-Pomako (Bagian 1)

 120 JAM Berlayar Bersama Sabuk Nusantara 75 Rabu sore (28/8) usai berkunjung ke keluarga di pulau Doom, saya lalu mampir untuk makan es pisang ijo di belakang kantor PLN Kota Sorong. Kebetulan yang menjualnya adalah teman lama saya saat bekerja di Tambrauw, namanya Noritha Fentiana Murafer. Usai menyantap 2 porsi es pisang ijo saya langsung pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, saya lalu membereskan barang-barang kedalam 2 ransel "teman hidup" saya. Kemudian makan dan mandi, setelah beres saya lalu berpamitan dan menuju ke pelabuhan menggunakan angkutan umum. Saat sampai di pelabuhan sekitar jam 7.30 malam, ternyata kapal belum masuk. Saya akan berlayar menggunakan KM. Sabuk Nusantara 75 dari Sorong ke Pomako (Mimika). Pelayaran ini memiliki rute Sorong-Yellu- Bula- Geser- Goram- Fakfak- Karas- Kaimana- Lobo- Pomako. Artinya kami akan menyinggahi 8 pemberhentian sebelum sampai ke pelabuhan tujuan saya. Setelah menunggu beberapa saat, tidak lama kemudian kapal pun sandar

MAMA

MAMA-MAMA PAPUA

Tak ada Kata yang bisa lukiskan... Perjuangan kalian...!!!!!
Di saat panas dan hujan...
Kalian Tetap Bertahan...!!!!

Kalian tetap kuat meskipun penuh diskriminasi...
Dipasar-pasar kalian tak mendapat lapak, tapi kalian tetap berjualan dengan kasih...
Kalian tak pernah berteriak dimana hak kami...???
Padahal kalian yang berjuang agar Papua tetap memiliki Generasi...

Dipinggiran Jalan...
Beralaskan Karung dan Koran...
Menjual bahan makanan...
Agar bisa menjamin kehidupan...

Mama-mama Papua...
Memberi Kehidupan Untuk Anak Papua..
Mama-mama Papua...
Berjuang dengan kasih untuk Semua...

Sampai kapan Mama-mama Papua tetap seperti ini...???
Hanya waktu yang bisa menjawab...
Sampai Kapan Rahim Generasi Papua seperti ini...???
Hanya Tuhan yang bisa menjawab....

KAMPWOLKER, 10 Oktober 2017
Penggalan syair untuk Mama-mama Papua
Armandho C.B Rumpaidus

Comments

Popular Posts